Selasa, 23 Februari 2016

Terkendala Pasokan Air, Minapolitan Polanharjo Tak Maksimal

Solopos.com, KLATEN–Program minapolitan di Kecamatan Polanharjo tak berjalan maksimal sejak 2014. Hal itu disebabkan pasokan air bersih di kawasan tersebut dinilai sangat kurang.
Data yang dihimpun Solopos.com, desa yang disiapkan mengembangkan minapolitan, yakni Jimus, Nganjat, Ponggok, Janti, dan Sidowayah. Dari jumlah tersebut, desa yang masih mempertahankan program minapolitan, yakni Desa Nganjat. Selebihnya, program minapolitan berjalan tak maksimal.
“Memang minapolitan yang berjalan hanya di Nganjat. Di sana, ada pasokan air yang berlimpah dari Umbul Ponggok. Air menjadi faktor penting dalam pengembangbiakan ikan, terutama ikan nila. Kalau ada airnya, tapi mandek, itu tak maksimal. Yang dibutuhkan untuk mengembangbiakkan ikan nila adalah air yang mengalir tiap waktu,” kata Camat Polanharjo, Milias Dwi Ariana, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (19/2/2016).
Menyikapi tak maksimalnya produksi ikan di beberapa desa, lanjut Milias Dwi Ariana, perlu dilakukan pemetaan daerah. Pemetaan tersebut disesuaikan dengan ciri khas masing-masing desa.
“Program minapolitan itu dimulai sebelum 2014. Yang di Nganjat akan terus dikembangkan karena alamnya mendukung. Sedangkan, daerah lain akan dijadikan daerah pendukung, seperti di Jimus untuk pembenihan, Sidowayah untuk pemasaran, dan sejenisnya. Sehingga, minapolitan di sini nanti sifatnya terpadu [tingkat kecamatan],” katanya.
Milias mengatakan pengembangbiakan minapolitan dilakukan dengan menggandeng Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten. Hal itu termasuk pengembangan program mina padi.
“Di Nganjat, mina padi juga sudah berjalan [program mina padi di Nganjat mencapai 12 hektare. Faktor pendukung lahan yang bebas banjir, persediaan air yang berlimpah, lahan lebih baik berupa hamparan, cuaca yang mendukung],” katanya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Nganjat, Pandu Sudjatmiko, mengatakan produksi ikan nila di Nganjat termasuk yang terbesar di Kota Bersinar. Dalam satu pekan, produksi ikan nila di Nganjat mencapai 10 ton. Pemasaran ikan di Nganjat berada di Klaten, Solo, Jogja, Semarang, Wonosobo, dan daerah lainnya di Jateng.
“Di Nganjat itu menjadi sentra pembesaran. Ada puluhan warga kami yang bergerak di bidang perikanan. Di tempat kami dilakukan sistem menajamen budidaya terpadu. Kunci utama pembesaran ikan nila memang harus mencapai 100-200 liter per detik,” katanya.
Sebagaimana diketahui, produksi ikan di Klaten terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sejak beberapa tahun terakhir. Produksi ikan 2012 mencapai 11.000 ton, produksi 2013 mencapai 18.000 ton, 2014 mencapai 25.000 ton, 2015 bisa mencapai 26.000 ton.


Minggu, 03 Januari 2016

LIBUR AKHIR TAHUN Agen Bus di Terminal Klaten Kebanjiran Penumpang



Solopos.com, KLATEN – Sejumlah agen bus di terminal Ir. Soekarno Klaten kebanjiran penumpang dalam waktu tiga hari terakhir. Lonjakan penumpang ini diakui sebagai dampak musim libur Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.
Anggota paguyuban agen bus dan warung Terminal Klaten, Sardiyono, 54, mengakui penjualan tiket bus jurusan Klaten-Jakarta meningkat signifikan. Setiap harinya dalam tiga hari terakhir, dirinya mampu menjual tiket di atas 25 lembar. Di hari biasa, ia hanya mampu menjual tiket bus maksimal lima lembar.
“Jumlah penjualan tiket di musim liburan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 ini cukup lancar. Ternyata, masih banyak yang menggunakan angkutan bus meski banyak pula yang menggunakan alat transportasi lain [kereta api dan kendaraan pribadi]. Yang penting disyukuri,” katanya saat ditemui wartawan di Terminal Ir. Soekarno Klaten, Sabtu (2/1/2016).
Disinggung tentang harga tiket bus saat ini, Sardiyono mengatakan harga tiket bus eksekutif dan VIP naik. Namun kenaikan harga tiket tersebut tidak mempengaruhi peminat calon penumpang bus.
“Tiket eksekutif paling banyak dicari. Tiket eksekutif dari Rp200.000 menjadi Rp225.000. Untuk VIP naik dari Rp185.000 menjadi Rp200.000. Sedangkan, tiket ekonomi tidak ada,” kata dia.
Lonjakan penumpang ini juga diakui salah satu petugas di Terminal Ir. Soekarno Klaten, Purwantini. Jumlah bus yang hilir mudik di terminal di kawasan Buntalan ini meningkat di atas 100 persen dibandingkan hari biasa.
Salah satu penumpang bus asal Klaten, Udin, 35, mengaku sudah memesan tiket bus jurusan Jakarta beberapa waktu lalu.